Selayang Pandang: CSS MoRA

CSS MoRA, Garda Terdepan Santri Nusantara
Oleh : Iman Herlambang
(Sekretaris Umum CSS MoRA Nasional Periode 2013-2015)

 

 

 

Apa itu CSS MoRA….?

CSS MoRA adalah kepanjangan kata dari Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs, yang merupakan suatu Komunitas Mahasiswa Penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Program Beasiswa Santri Berprestasi adalah program beasiswa dari Kementrian Agama Republik Indonesia yang diperuntukkan bagi para santri.
Secara struktural CSS MoRA diasuh secara langsung oleh Kepala Subdit PD Pontren Kementerian Agama RI, dalam hal ini adalah Bapak Drs. Imam Syafi’e, M.A.  Saat ini (tahun 2012-2013) jumlah santri yang mengikuti program ini telah berjumlah 2820 orang tersebar di berbagai PTN di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut santri yang telah menyelesaikan studi sampai dengan bulan April 2013 adalah berjumlah 759 orang.

Visi dan Misi CSS MoRA

Visi
Terciptanya anggota CSS MoRA yang berorientasi pada keilmuan, pengembangan dan pemberdayaan pesantren serta pengabdian masyarakat.

Misi
*    Mempererat silaturrahmi antar anggota CSS MoRA
*    Mengembangkan bakat dan minat dari anggota CSS MoRA
*    Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
*    Mengembangkan jejaring organisasi.

Catur prasetya santri berprestasi

  1. Kami santri berprestasi berjanji, bertaqwa kepada Allah SWT, Mengamalkan Pancasila dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  2. Kami santri berprestasi berjanji, mengamalkan nilai-nilai
  3. kepesantrenan serta mengabdikan diri terhadap pesantren dan masyarakat
  4. Kami santri berprestasi berjanji, menjungjung tinggi nilai-nilai Kemanusiaan
  5. Kami santri berprestasi berjanji, berperan aktif dalam pembangunan nasional


Sejarah CSS MoRA

Pada tahun 2005 atas prakarsa KaSubdit PD Pontren saat itu, yaitu Bapak Khoironi dan pejabat  Kementerian Agama lainnya mencanangkan Program Beasiswa Santri Berprestasi dengan tujuan diantaranya adalah Memperluas akses lulusan Pondok pesantren untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri papan atas, Menyiapkan SDM bermutu untuk mewujudkan visi Pondok pesantren sebagai “Center of Civilization”, dan Terwujudnya lulusan pondok pesantren yang memiliki keunggulan di bidang agama, sains dan teknologi.
Selanjutnya dilakukan nota kerjasama dengan PTN ternama di Indonesia, diantaranya adalah ITS Surabaya, UNAIR, IPB, UIN Syahid Jakarta, UIN Sunan Kalijaga, IAIN Sunan Ampel, IAIN Walisongo, dan lain sebagainya.
Pada tahun-tahun berikutnya para santri yang dikirim untuk pertama kali ke PTN-PTN tersebut membentuk suatu komunitas mahasantri di masing-masing PTN sebagai contoh ada Hadist (ITS) Kassande (UA Surabaya) Avicenna (IAIN WS) dan lain sebagainya. Namun pada temu nasional mahasantri-mahasantri se-nasional di Lembang Bandung, dibentuklah organisasi yang mewadahi seluruh mahasantri-mahasantri se-nasional, yaitu CSS (Community of Santri Scholars) pada tanggal 12 Desember 2007, yang diketuai oleh  Saudara Angga Sugih Pradina (IAIN Sunan Ampel). CSS ini berkedudukan di nasional dan regional.
Kemudian pada Musyawarah Nasional I CSS yang terlaksana pada 12-14 Juli 2008 di hotel Galuh Tirtonirmolo Prambanan Klaten, Jawa Tengah, atas beberapa pertimbangan, diantaranya permintaan dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mencantumkan nama Kementerian Agama  RI pada organisasi ini dalam satu bahasa. Sehingga nama yang sebelumnya CSS, diubah menjadi CSS MoRA (Ditetapkan pada tanggal 13 Juli 2008).
Dan untuk meng-efektifkan kinerja dan jalur koordinasi organisasi, struktur organisasi yang dulunya terdiri dari Nasional, Regional, dan Perguruan Tinggi sekarang hanya terdiri dari Nasional dan Perguruan Tinggi.  Oleh sebab itu kepengurusan dalam regional secara resmi dibubarkan. Dan juga setiap organisasi yang sudah berdiri di tiap-tiap kampus (misalnya: avicena, imadega, hadits, kassande unair dll) secara resmi diganti namanya menjadi CSS MoRA dan diikuti nama perguruan tinggi yang bersangkutan, sehingga hanya ada CSS MoRA Nasional, CSS MoRA IPB, CSS MoRA UIN Syarif Hidayatullah, CSS MoRA ITS, CSS MoRA UGM, CSS MoRA IAIN Sunan Ampel, CSS MoRA ITB, CSS MoRA IAIN Walisongo, CSS MoRA UIN Sunan Kalijaga, dan CSS MoRA Unair (untuk saat itu baru PTN-PTN tersebut).
CSS MoRA hanya mempunyai satu AD/ART dan GBHO, sehingga CSS MoRA Perguruan Tinggi tidak perlu membuat AD/ART dan GBHO sendiri dan jika ada yang sudah menyusun maka AD/ART susunan perguruan tinggi tersebut tidak berlaku lagi.
Setelah kepengurusan Mas Angga, selanjut-nya kepengurusan CSS MoRA Nasional dipimpin oleh Saudara Gunaryo (IPB). Kepengurusan Saudara Gunaryo berakhir dilanjutkan oleh kepengurusan Saudara Arif Kurniawan (UIN Syarif Hidayatullah). Dan kini CSS MoRA diketuai oleh Saudara Imam Sahal Ramdhani (UIN Sunan Kalijaga) yang  terpilih dalam Musyawarah Nasional CSS MoRA tahun 2012 yang diselenggarakan di PP. Bahrul Ulum Jombang. Berbeda dengan masa kepengurusan CSS MoRA PTN, masa kepengurusan CSS MoRA Nasional adalah selama 2 tahun. Kepengurusan Saudara Imam Sahal ini (2013-2015) membawa 4 departemen, yaitu PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasantri), P3M (Pengembangan Pesantren dan Pengabdian Masyarakat), Kominfo (Komunikasi dan Informasi), dan Litbang (Penelitian dan Pengembangan). Dan satu Badan Semi Otonom yaitu Dewan Redaksi Majalah Santri




Lambang CSS MoRA





 








Lambang tersebut gabungan dari logo graf dan logo text yang kemudian dibentuk menjadi sebuah grandname atau logo yang terucapkan. Terdapat 3 unsur yang ada dalam logo ini  yaitu unsur santri, prestasi dan departemen agama. Unsur santri digambarkan dalam bentuk peci yang notabennya identik dengan santri dipasangkan dalam huruf ‘S’ yang pertama yang mana adalah singkatan untuk kata santri itu sendiri ditambahkan rambut jambul untuk mengingatkan kita bahwasanya kita dulunya berasal dari santri yang dianggap ndheso yang kalau pakai peci agak merosot ke belakang. Unsur prestasi digambarkan dengan topi toga yang dipasangkan pada huruf ‘S’ yang kedua. Singkatan untuk scholars yang berarti prestasi itu sendiri. unsur Kementerian Agama digambarkan dari warna dominan hijau dan kuning yang merupakan warna dominan dari departemen agama.


source:
AD ART dan GBHO CSS MoRA

Sejarah CSS MoRA ITS
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar